3.1.a.4.1. Eksplorasi Konsep - Forum Diskusi Modul 3.1
3.1.a.4.1. Eksplorasi Konsep - Forum Diskusi Modul 3.1
Tujuan Pembelajaran Khusus : CGP mampu menganalisis pengambilan keputusan berdasarkan 4 paradigma, 3 prinsip, serta 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan dalam studi kasus yang mereka dapatkan dan memberi tanggapan pada studi kasus CGP lainnya dan bersikap reflektif, kritis, dan kreatif dalam proses tersebut.
CGP akan mendalami materi melalui studi kasus. Para CGP akan membaca 4 studi kasus untuk kemudian memilih 1 kasus untuk dianalisis. Setiap CGP perlu memberikan minimal dua komentar/tanggapan terhadap hasil analisis CGP lainnya yang diunggah di LMS.
Berikut ini panduan untuk melakukan analisis studi kasus:
- Jika situasinya adalah situasi dilema etika, paradigma mana yang terjadi pada situasi tersebut? Apa nilai-nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus tersebut?
- Apakah ada unsur pelanggaran hukum dalam situasi tersebut? (Uji legal).
- Apakah ada pelanggaran peraturan/kode etik profesi dalam kasus tersebut? (Uji regulasi).
- Berdasarkan perasaan dan intuisi Anda, apakah ada yang salah dalam situasi ini? (Uji intuisi).
- Apa yang Anda rasakan bila keputusan Anda dipublikasikan di media cetak/elektronik atau menjadi viral di media sosial? Apakah Anda merasa nyaman?
- Kira-kira, apa keputusan yang akan diambil oleh panutan/idola Anda dalam situasi ini?
- Apakah ada sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya untuk menyelesaikan masalah ini (Investigasi Opsi Trilemma)?
- Apa keputusan yang Anda ambil?
- Prinsip mana yang Anda gunakan, dan mengapa?
Pak Frans merupakan guru matematika di SMP Karunia. Pak Frans dikenal sebagai guru yang rajin, ramah, penyabar, dan disukai murid-muridnya. Suatu hari ia sedang mengajar di kelas 8A, guru piket tergopoh-gopoh tiba di depan kelasnya dan mengatakan ada ayahnya Andreas, salah satu murid di kelas 8A di ruang tamu sekolah. Guru piket mengatakan pada pak Frans bahwa ayahnya Andreas ingin menjemput Andreas dan memintanya untuk membantunya bekerja di ladang. Ia juga mengatakan bahwa ayah Andreas datang sambil marah-marah bahkan mengacung-acungkan parang. Pak Frans pun memanggil Andreas dan mengatakan bahwa ia dijemput ayahnya pulang. Andreas langsung memohon sambil menangis agar Pak Frans tidak mengizinkan ia pulang bersama ayahnya. Andreas berkata ia ingin belajar di sekolah dan ia takut dimarah-marahi oleh ayahnya bila membantu ayahnya di ladang, bila melakukan kesalahan sedikit saja. Pak Frans bimbang, antara memenuhi permintaan Andreas atau tidak. Dalam situasi dan kondisi seperti itu, akhirnya Pak Frans memutuskan untuk membawa Andreas ke ruang kepala sekolah, dan meminta saran dari kepala sekolah. Bila Anda adalah kepala sekolahnya, saran apa yang akan anda berikan pada Pak Frans, dan apa alasannya?
Analisis terhadap Kasus 1
- Situasi ini dapat dianggap sebagai dilema etika. Paradigma yang terjadi pada situasi tersebut adalah antara keadilan dan kebaikan. Nilai-nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus tersebut adalah keadilan terhadap keinginan ayah Andreas untuk membantunya bekerja di ladang versus kebaikan terhadap keinginan Andreas untuk belajar di sekolah dan terbebas dari kekerasan ayahnya.
- Tidak ada unsur pelanggaran hukum yang terjadi dalam situasi tersebut.
- Tidak ada pelanggaran peraturan/kode etik profesi yang terjadi dalam kasus tersebut.
- Berdasarkan perasaan dan intuisi, ada yang salah dalam situasi ini. Tindakan ayah Andreas yang marah-marah dan mengancam dengan senjata tajam terhadap putranya adalah perilaku kekerasan yang tidak dapat diterima.
- Jika keputusan saya dipublikasikan di media cetak/elektronik atau menjadi viral di media sosial, saya merasa tidak nyaman karena keputusan saya dapat menjadi subjek kritik atau kontroversi oleh masyarakat.
- Keputusan yang akan diambil dalam situasi ini dapat bervariasi tergantung pada saran yang diberikan oleh kepala sekolah. Kemungkinan keputusan tersebut adalah mengizinkan Andreas pulang bersama ayahnya atau meminta ayah Andreas untuk meninggalkan sekolah dan tidak melakukan tindakan kekerasan terhadap Andreas.
- Sebagai sebuah opsi kreatif, Pak Frans dapat menghubungi pihak kepolisian atau instansi lain yang dapat memberikan bantuan dan perlindungan bagi Andreas dari ayahnya yang melakukan tindakan kekerasan.
- Keputusan yang dapat diambil adalah meminta saran dari kepala sekolah dan pihak lain yang dapat memberikan bantuan dan perlindungan bagi Andreas.
- Prinsip yang dapat digunakan adalah prinsip keadilan dan kebaikan. Keadilan harus diberikan kepada semua pihak yang terlibat dalam situasi ini, yaitu ayah Andreas, Andreas sendiri, dan juga sekolah. Namun, prinsip kebaikan harus menjadi prioritas karena kebaikan Andreas untuk belajar di sekolah dan terbebas dari kekerasan ayahnya harus diutamakan.
Ibu Azizah adalah kepala sekolah SMP Tunas Bangsa. Ia adalah seorang kepala sekolah yang memiliki integritas dan komitmen yang tinggi. Ia memiliki hubungan profesional yang baik dengan Ibu Dani, Kepala SMA Nusantara. Mereka seringkali berkomunikasi dan bekerjasama sehubungan dengan program-program pendidikan baik di sekolah Ibu Azizah sendiri maupun sekolah Ibu Dani.
Baru-baru ini Ibu Azizah terpilih menjadi ketua MKKS-Musyawarah Kerja Kepala Sekolah. Ibu Dani pun terpilih menjadi bendahara MKKS. Awalnya semua program MKKS dibawah kepemimpinan Ibu Azizah berjalan dengan baik sampai pada saatnya diadakan rapat evaluasi semester 1, dimana Ibu Azizah harus memberikan laporan pada Dewan Pembina MKKS, termasuk laporan keuangan. Ibu Azizah pun meminta laporan keuangan pada bendahara yaitu Ibu Dani.
Dua minggu sebelum rapat evaluasi, Ibu Azizah pun sibuk mempersiapkan dokumen-dokumen laporan yang dibutuhkan, termasuk dokumen yang berhubungan dengan keuangan. Ia pun menghubungi Ibu Dani, saat itulah Ibu Azizah mengetahui bahwa selama ini Ibu Dani menggunakan sebagian uang MKKS untuk pengobatan putrinya yang sedang sakit dan memerlukan pengobatan yang mahal. Ibu Dani berjanji bahwa uang tersebut akan segera digantikan sebelum rapat evaluasi tiba. Ibu Azizah sebetulnya ragu akan hal tersebut mengingat jumlah uang yang cukup besar. Namun Ibu Dani meminta Ibu Azizah untuk berjanji untuk tidak memberitahu siapapun tentang tindakannya. Apa yang akan dilakukan Anda bila berada di posisi Ibu Azizah, dan mengapa?
Analisis terhadap Kasus 2
- Situasi tersebut termasuk dalam paradigma dilema etika. Nilai-nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus tersebut adalah integritas, transparansi, dan kepercayaan.
- Ada unsur pelanggaran hukum jika uang MKKS digunakan untuk kepentingan pribadi tanpa persetujuan dari anggota dewan pembina MKKS.
- Ada pelanggaran kode etik profesi karena Ibu Dani menggunakan uang MKKS untuk kepentingan pribadinya.
- Berdasarkan intuisi, tindakan Ibu Dani tidak etis dan melanggar kepercayaan yang telah diberikan kepadanya.
- Jika keputusan tersebut dipublikasikan di media cetak/elektronik atau menjadi viral di media sosial, mungkin saya merasa sedikit tidak nyaman karena tindakan ini dapat mempengaruhi citra dan reputasi Ibu Azizah.
- Kepala sekolah harus melakukan tindakan yang tepat dan adil. Ibu Azizah harus mengambil tindakan yang transparan dan jujur dalam melaporkan penggunaan uang MKKS yang tidak benar pada Dewan Pembina MKKS. Ibu Dani harus bertanggung jawab atas tindakannya dan mengembalikan uang MKKS yang telah digunakan untuk kepentingannya.
- Salah satu penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya adalah dengan meminta bantuan dari sponsor atau donatur untuk mengganti uang MKKS yang telah digunakan oleh Ibu Dani. Namun, hal ini harus dilakukan dengan transparan dan jujur.
- Saya akan menyarankan Ibu Azizah untuk mengambil tindakan yang transparan dan jujur dalam melaporkan penggunaan uang MKKS yang tidak benar pada Dewan Pembina MKKS. Ibu Dani harus bertanggung jawab atas tindakannya dan mengembalikan uang MKKS yang telah digunakan untuk kepentingannya.
- Prinsip integritas harus dipertahankan karena Ibu Azizah harus bertindak jujur dan transparan dalam melaporkan penggunaan uang MKKS. Hal ini penting untuk menjaga kepercayaan dan integritas dari MKKS dan profesi kepala sekolah secara keseluruhan.
4 hari lagi adalah hari pembagian rapor Semester 1 di SMA Penggerak Bangsa. Sebelumnya, semua guru telah menyerahkan daftar nilai murid-murid pada pelajaran yang diampunya pada kepala sekolah, Ibu Rosdiana. Ibu Rosdiana adalah Kepala Sekolah yang baru bertugas di SMA Penggerak Bangsa di tahun ajaran ini.
Hari ini Ibu Rosdiana mengadakan rapat guru. Ia membuka pertemuan dengan berterima kasih atas kerja keras para guru dalam mengajar murid-murid selama ini dan juga telah mengumpulkan nilai rapor dengan tepat waktu. Kemudian ia menyampaikan bahwa secara umum, nilai rapor yang diberikan oleh guru-guru terlalu rendah dan tidak mencukupi untuk mendukung murid-murid masuk perguruan tinggi negeri (PTN) melalui jalur nilai rapor atau jalur tanpa tes. Ia dengan tegas menyatakan, kalau nilai rapor tetap seperti itu, maka murid-murid SMA Penggerak Bangsa sampai kapan pun tidak pernah bisa diterima di PTN dengan jalur nilai rapor. Ia juga menyatakan bahwa salah satu target kerjanya di SMA Penggerak Bangsa adalah membuat 25% murid diterima di PTN dengan jalur rapor. Oleh karena itu, sejak murid-murid di kelas 10, nilai rapor mereka harus dibuat baik, dan menunjukkan grafik peningkatan.
Ibu Rosdiana akhirnya meminta guru-guru untuk menaikkan nilai murid-murid 10 poin, maka bila nilai murid 70 maka akan menjadi 80, dan seterusnya, demi membantu masa depan murid-murid, dan juga demi nama baik sekolah agar kepercayaan masyarakat meningkat bila banyak murid-murid sekolah ini yang diterima di PTN dengan jalur nilai rapor. Bila Anda berada di posisi Ibu Rosdiana, apakah Anda akan melakukan hal yang sama atau berbeda? Apa alasannya?
Analisis terhadap Kasus 3
- Paradigma yang terjadi dalam situasi ini adalah paradigma konsekuensialisme, di mana keputusan yang diambil berdasarkan akibat yang dihasilkan. Nilai yang saling bertentangan adalah antara kepentingan murid-murid untuk mendapatkan nilai yang benar-benar mencerminkan kemampuan mereka dengan kepentingan kepala sekolah untuk membuat SMA Penggerak Bangsa memiliki reputasi baik dan dapat mengirim banyak murid ke PTN melalui jalur nilai rapor.
- Tidak ada unsur pelanggaran hukum dalam situasi ini.
- Ada potensi pelanggaran kode etik profesi guru, yaitu nilai akademik harus mencerminkan kemampuan sebenarnya dari murid, dan tugas guru adalah membimbing murid untuk mencapai kemampuan maksimal mereka. Namun, tidak ada informasi yang cukup untuk menentukan apakah ada pelanggaran yang sebenarnya terjadi.
- Ada kemungkinan bahwa nilai yang dibuat tidak mencerminkan kemampuan sebenarnya dari murid-murid dan guru-guru merasa terpaksa untuk memberikan nilai yang lebih tinggi daripada yang sebenarnya seharusnya, yang dapat berdampak negatif pada pendidikan dan masa depan murid-murid.
- Jika keputusan saya dipublikasikan, saya merasa tidak nyaman karena keputusan saya dapat menjadi kontroversial dan memicu diskusi yang intens di media sosial dan masyarakat umum.
- Sebagai kepala sekolah, saya akan memberikan sanksi atau konsekuensi pada guru yang tidak menaikkan nilai murid-murid mereka.
- Salah satu opsi kreatif yang mungkin adalah dengan menyediakan bimbingan belajar atau kursus tambahan bagi murid-murid yang membutuhkan bantuan tambahan dalam belajar, yang dapat membantu mereka meningkatkan kemampuan mereka dan mencapai nilai yang lebih tinggi secara alami.
- Sebagai kepala sekolah, saya akan merekomendasikan agar semua pihak bekerja sama untuk mencari solusi yang dapat memenuhi kepentingan semua pihak dan tidak merugikan pendidikan dan masa depan murid-murid.
- Saya akan menggunakan prinsip keadilan dan kebaikan, di mana keputusan yang diambil harus memperhatikan kepentingan semua pihak, termasuk murid-murid, guru, dan SMA Penggerak Bangsa, dan juga harus memberikan manfaat jangka panjang bagi pendidikan dan masa depan murid-murid.
Sejak pandemi covid-19 melanda dunia, seluruh lini kehidupan manusia terpengaruh, tidak terkecuali dunia pendidikan. Proses belajar mengajar beralih dilakukan dengan cara daring. Dunia bisnis secara keseluruhan juga terkena imbasnya. Banyak orang kehilangan pekerjaan dan berkurang pendapatannya. Hal ini membuat beberapa orangtua murid memindahkan sekolah anak-anaknya ke sekolah yang lebih murah atau menunda menyekolahkan anak-anaknya, terutama di jenjang pendidikan usia dini atau taman kanak-kanak. Banyak TK dan Kelompok Bermain yang menjadi kekurangan murid, tak terkecuali TK dan Taman Bermain Pelangi. Jumlah murid yang telah mendaftar untuk tahun ajaran depan menurun drastis bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Kepala sekolah, Ibu Marina, pun harus membuat keputusan yang sulit dalam hal pengelolaan anggaran sumber daya manusia. Dengan turunnya jumlah murid, yayasan menetapkan 5 dari 10 gurunya perlu diberhentikan, agar biaya operasional bulanan sekolah tetap aman dan agar institusi tetap dapat bertahan dalam masa pandemi. Dalam hati kecilnya, sangat berat bagi Ibu Marina untuk melakukan ini, ia tidak tega membayangkan beberapa gurunya akan kehilangan pekerjaan, apalagi di masa-masa sulit pandemi ini. Namun ia juga paham bahwa ia bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup dari TK dan Kelompok Bermain yang ia pimpin agar tetap dapat bertahan. Ia pun perlu mengurangi jumlah karyawan agar tetap mampu membayar gaji mereka. Bila Anda berada dalam posisi Ibu Marina, apa yang akan Anda lakukan? Karyawan mana yang akan anda berhentikan, kriteria apa yang akan Anda gunakan? Apa alasannya
Analisis terhadap Kasus 4
- Jika situasinya adalah situasi dilema etika, paradigma yang terjadi dalam situasi tersebut adalah paradigma konsekuensialisme vs. paradigma deontologi. Nilai-nilai yang saling bertentangan adalah kewajiban moral untuk mempertahankan pekerjaan guru-guru yang bekerja dengan baik (paradigma deontologi), dan kewajiban moral untuk mempertahankan kelangsungan hidup TK dan Kelompok Bermain Pelangi (paradigma konsekuensialisme).
- Tidak ada unsur pelanggaran hukum dalam situasi tersebut.
- Tidak ada pelanggaran peraturan/kode etik profesi dalam kasus tersebut.
- Berdasarkan perasaan dan intuisi, terdapat hal yang salah dalam situasi ini. Meskipun keputusan pengurangan tenaga kerja dilakukan untuk keberlangsungan hidup TK dan Kelompok Bermain Pelangi, namun ada dampak sosial yang signifikan terhadap guru-guru yang kehilangan pekerjaan di tengah pandemi. Sebagai manusia, kita harus peduli dan memperhatikan kesejahteraan orang lain, terutama dalam situasi yang sulit seperti saat ini.
- Jika keputusan tersebut dipublikasikan di media cetak/elektronik atau menjadi viral di media sosial, mungkin akan terjadi reaksi yang beragam dari masyarakat. Beberapa masyarakat mungkin memahami bahwa keputusan tersebut diambil demi kelangsungan hidup TK dan Kelompok Bermain Pelangi, namun ada juga yang akan mengecam keputusan tersebut karena menimbulkan dampak sosial yang signifikan terhadap guru-guru yang kehilangan pekerjaan. Secara pribadi, hal ini mungkin akan membuat saya merasa tidak nyaman karena keputusan tersebut bisa dipandang sebagai tindakan yang tidak adil terhadap guru-guru yang kehilangan pekerjaan.
- Sebagai kepala sekolah, Ibu Marina, kemungkinan akan mengambil keputusan pengurangan tenaga kerja seperti yang telah ditetapkan oleh yayasan, dengan tetap memperhatikan kesejahteraan guru-guru yang diberhentikan dan memberikan kompensasi yang wajar kepada mereka.
- Sebagai opsi kreatif, mungkin Ibu Marina bisa mencari pendanaan tambahan atau melakukan promosi untuk menarik minat orang tua murid agar mendaftarkan anak-anaknya ke TK dan Kelompok Bermain Pelangi. Ia juga bisa menjalin kerja sama dengan instansi pemerintah atau organisasi nirlaba untuk membantu mengatasi masalah keuangan.
- Keputusan yang harus diambil adalah mengurangi jumlah karyawan dan memberikan kompensasi yang wajar kepada guru-guru yang diberhentikan. Selain itu, Ibu Marina perlu mencari solusi kreatif untuk menyelesaikan masalah keuangan TK dan Kelompok Bermain Pelangi.
- Dalam kasus ini, prinsip yang tepat digunakan adalah prinsip utilitarianisme karena Ibu Marina harus mempertimbangkan kepentingan sekolah dan keberlangsungan hidup institusinya di tengah masa pandemi, sambil tetap mempertimbangkan kepentingan karyawan yang terkena dampak keputusannya. Dalam hal ini, keputusan yang diambil harus memberikan manfaat terbesar bagi semua pihak yang terlibat.
Comments
Post a Comment